Hubungan Dukungan
Sosial Dan Self-Regulated Learning Pada
Siswa SMA Yang Mengikuti Ekstrakulikuler Tari Saman
Nama : Miratania Utami
Dewi
Npm : 14514667
Kelas : 4PA22
Latar Belakang Masalah
:
Pendidikan merupakan hal
penting dalam hidup. Sekolah sebagai lembaga
formal merupakan sarana dalam rangka pencapaian tujuan pendidikan. Peran
sekolah sangat penting bagi peserta didik demi berlangsungnya belajar mengajar.
Agar suasana sekolah menyenangkan, siswa
dapat mengikut kegiatan lain yang ada di luar jam sekolah atau yang sering
dikenal dengan istilah ekstrakulikuler. Kegiatan
ekstrakulikuler yang diikuti siswa banyak memberikan dampak yang positif bagi
perkembangan perserta didik, selain sebagai sarana
untuk pengembangan diri siswa, juga dapat membangun
kejiwaan diri anak ke
arah yang lebih baik dengan manajamen yang baik (Anwar, 2015). Ekstrakulikuler berguna untuk membentuk
karakter, minat dan bakat.
Kegiatan
ekstrakulikuler yang ada di sekolah bermacam-macam salah satunya yaitu kegiatan
ekstrakulikuler tari saman. Siswa yang mengikuti ekstrakulikuler tari
samanmembutuhkan waktu latihan yang intens. Hal Senada dengan pendapat Eny (2005)
bahwa kegiatan tari saman membutuhkan waktu dan konsentrasi. Seperti siswa SMU Al-Azhar yang mengikuti ekstrakulikuler
tari saman yang akan mengikuti festival di Turki, hampir setiap waktu digunakan
untuk latihan, bahkan
waktu libur dijadikan untuk latihan. Waktu
belajar di rumah menjadi tersita karena siswa sudah merasa lelah latihan,
sehingga siswa yang memiliki kesibukan dalam melakukan kegiatan tersebut
harus dapat membagi waktu belajar di sekolah maupun di rumah. Selain membagi
waktu belajar siswa harus memiliki strategi dalam proses belajar agar prestasi
belajarnya tetap baik atau yang dikenal dengan self-regulated learning.
Siswa yang mengikuti kegiatan
ekstrakulikuler tari saman membutuhkan dukungan sosial. Hal senada didukung
oleh Baron dan Byrne (2005), yang menyatakan bahwa self-regulated learning memiliki faktor yaitu dukungan sosial.
Dukungan sosial yang didapatkan dari orang tua, keluarga, guru dan teman. dukungan sosial melibatkan dukungan emosional yaitu
mencakup ungkapan empati, kepedulian dan perhatian kepada orang lain. Dukungan
penghargaan terjadi lewat ungkapan atau penghargaan positif untuk individu sebagai
dorongan untuk maju. Dukungan instrumental mencakup bantuan langsung dan
dukungan informatif yaitu mencakup pemberian nasehat, petunjuk-petunjuk dan
saran-saran untuk individu.
Berdasarkan uraian di atas, dapat diketahui bahwa
siswa
yang mengikuti kegiatan ekstrakulikuler tari saman membutuhkan waktu latihan
yang intens, sehingga siswa diharapkan dapat membagi waktu belajar dan memiliki
strategi dalam proses belajar agar tidak mempengaruhi prestasinya ini disebut
sebagai self regulated learning, self regulated
learning sendiri diketahui terkait dengan dukungan sosial. Untuk itu
peneliti tertarik untuk meneliti apakah ada hubungan dukungan sosial dan self regulated learning pada siswa yang
mengikuti ekstrakulikuler tari saman.
Tujuan :
Penelitian ini bertujuan untuk melihat dan menguji hubungan
dukungan sosial dan self-regulated learning pada siswa SMA yang
mengikuti kegiatan ekstrakulikuler tari saman.
Metode Penelitian :
-
Variabel
Terikat (Y) : Self
regulated learning
Variabel Bebas (X) : Dukungan sosial
-
Populasi : Populasi dalam penelitian ini
adalah siswa yang mengikuti ekstrakulikuler tari saman.
- Sampel :. Karakteristik sampel berjenis
kelamin laki-laki dan perempuan, mengikuti ekstrakulikuler tari saman di SMA
Tangerang.
- Teknik Pengumpulan Data: Menggunakan
penelitian kuantitatif, pengumpulan data menggunakan kuisoner. Penelitian ini
menggunakan teknik non probability
sampling yaitu purposive sampling
- Teknik Analisis Data : Teknik analisis data menggunakan uji hubungan korelasi Bivariate yang selanjutnya akan dianalisa. Analisa data yang digunakan
adalah teknik analisa data korelasi Product
Moment Pearson, dengan menggunakan bantuan program software
statistical product and service solution (SPSS) ver. 21.0 for Windows untuk
menguji apakah ada hubungan dukungan sosial sebagai variabel X dan self regulated learning sebagai variabel
Y.
2.
Jika penelitian ini dibuat suatu sistem kedalam CBIS, termasuk dalam sistem
berbasis pengetahuan dan sistem pakar.
3.
Terdapat potensi dilakukan penelitian terhadap sistem, karema memanfaatkan
pengetahuan-pengetahuan dalam basis pengetahuan untuk menyelesaikan
permasalahan dan memasyarakatkan atau memperkenalkan pengetahuan dari seorang
pakar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar